Aksi Demo 3 Juni Esok, Ini Pernyataan Sikap Enam Kepala Suku Dan Dua Lembaga Adat Pemilik Ulayat Nabire
Nabire
– Dengan adanya ajakan atau seruan mimbar bebas “Tolak Daerah Otonom
Baru dan Cabut Otonomi Khusus pada tanggal 3 Juni 2022 di Taman Gizi
Nabire, Pernyataan sikap enam Kepala Suku dan dua Lembaga adat pemilik
ulayat Nabire memberikan sikap, Kamis (02/06/2022).
Menyikapi
situasi yang berkembang di Papua dan di Nabire saat ini, kami enam
Kepala Suku dan dua lembaga adat pemilik ulayat Nabire menyatakan sikap
sebagai diantaranya.
Menolak dengan tegas berbagai macam bentuk
kegiatan yang bertolak belakang dengan agenda Pemerintah yang bertujuan
membangun di wilayah nabire dan menolak dengan tegas berbagai macam
bentuk kegiatan yang bertentangan dengan aturan yang berlaku.
Menghimbau
kepada seluruh pihak yang ada di nabire untuk bersama – sama
menciptakan situasi yang aman, demi lancarnya aktivitas masyarakat di
nabire.
Nabire merupakan Rumah kita bersama oleh karena itu, merupakan kewajiban bagi kita untuk menjaganya.
Ditempat
yang sama Kepala Suku Nabire Kota Melkizedek Rumaw didepan awak media
mengatakan, kami beranggapan pemekaran Papua adalah karena luasnya
wilayah dan perlu adanya percepatan pembangunan di tanah Papua.
“Akar
utama masalah gangguan keamanan di Papua adalah masalah ekonomi,
masalah kemiskinan dan lain-lain, sehingga pemekaran menjadi salah satu
upaya untuk mempercepat pembangunan dan mempermudah birokrasi” Ujar
Melkizedek Rumaw.
Kami berharap dengan dikeluarkannya pernyataan
kami ini masyarakat Papua khususnya masyarakat Nabire menjadi tidak
mudah terprovakasi dengan isu-isu yang belum diketahui kebenarannya yang
hanya dapat mengganggu stabilitas keamanan di Kabupaten Nabire.
Jayapura, 02 Juni 2022

Tidak ada komentar: